Burung maleo (burung khas Pasifik-Mikronesia
berukuran sebesar merpati, termasuk dalam kelas Galliformes, yaitu burung yang
bentuknya seperti ayam) hidup di Australia dan membangun sarang yang sangat
khusus untuk telur-telurnya. Maleo jantan menggali sebuah lubang besar dan
mengisinya dengan tanaman mati yang basah. Burung ini melakukan hal itu karena
memiliki tujuan khusus yang sangat penting. Bakteri dalam bahan tanaman yang
sudah mati menghasilkan panas sehingga dapat menghangatkan sarang. Guna
mempertahankan suhu, burung jantan membuat celah-celah terbuka untuk peredaran
udara, dan terus-menerus memeriksa suhu sarang dengan memasukkan paruhnya ke
dalam celah-celah ini. Ia juga membuat celah berbentuk corong di permukaan
tanaman yang rimbun. Celah ini memungkinkan air hujan merembes ke dalam
tumpukan tersebut sepanjang musim dingin, sehingga membuat sarang tetap lembab.
Begitu sarang siap, burung betina datang dan
meletakkan telurnya dalam sebuah lubang. Sayangnya, suhu sarang terus-menerus
meningkat sepanjang musim panas. Karena itu, maleo jantan lalu menutupi sarang
dengan pasir. Dengan cara ini, ia berusaha mencegah mengalirnya panas ke dalam
sarang.
Untuk melakukan semua ini, seekor burung harus
memiliki pengetahuan teknis seperti seorang insinyur, dengan akal yang
digunakan seperti seorang manusia yang waras. Jelas, seekor burung tidak
memiliki nalar dan otak untuk bertindak seperti manusia yang cerdas dan
terpelajar. Ada suatu Kekuasaan Yang mengarahkan dan membuat maleo mengerjakan
tugas-tugas yang membutuhkan kecerdasan ini. Kekuasaan itu adalah Allah, Yang
menciptakan segalanya dengan cara terindah.
Dalam Surat
Ar-Rad, Allah menyatakan:
Katakanlah, “Siapakah Tuhan langit
dan bumi?” Jawab mereka, “Allah!” Katakanlah, “Maka patutkah kamu mengambil
pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai manfaat
dan tidak (pula) mudharat bagi diri mereka sendiri?” Katakanlah, “Samakah orang
buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap-gulita dan terang-benderang?
Apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan
seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan
mereka?” Katakanlah, “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan
Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.” (QS Ar-Ra’d: 16)
diambil dari: Kumpulan Tugas Qur'an dan Hadits XI SS MAN ICS
0 komentar:
Posting Komentar