إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Senin, 11 Maret 2013

KUNJUNGAN ke PT. BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk. UNIT PELABUHAN TARAHAN


                PT Bukit Asam (PERSERO) Tbk unit pelabuhan Tarahan yang berlokasi di Jl. Raya Soekarno Hatta Km. 15 Tarahan, Bandar Lampung  merupakan anak cabang dari perusahaan tambang batu bara yang berkantor pusat di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Penambangan batubara di Tanjung Enim diprakarsai oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1919 dengan mengoperasikan tambang batubara pertama menggunakan metode penambangan terbuka di Air Laya. Dengan menggunakan metode penambangan bawah tanah, operasi awal dimulai pada tahun 1923 dan berlangsung hingga 1940, sementara produksi untuk kepentingan komersial dimulai pada tahun 1938. Ketika masa kolonial Belanda berakhir di Indonesia, selanjutnya para pekerja pertambangan memperjuangkan nasionalisasi tambang.
                Pada tahun 1950, Pemerintah Indonesia menyetujui pembentukan BUMN Bukit Asam Tambang Batubara atau Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA). Pada tahun 1981, PN TABA diubah statusnya menjadi perseroan terbatas dengan nama PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), selanjutnya disebut Perseroan. Untuk mengembangkan industri batubara di Indonesia, pada tahun 1990 Pemerintah melakukan penggabungan usaha dengan Perum Tambang Batubara. Pada tahun 1993 PT Bukit Asam (persero) Tbk, ditugaskan oleh Pemerintah untuk mengembangkan usaha briket batubara. Pada tanggal 23 Desember 2002 PT Bukit Asam  menjadi perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode "PTBA".
                PT Bukit Asam (PERSERO) Tbk unit pelabuhan Tarahan Lampung ini memiliki 239 pegawai profesional dan lebih dari 3000 karyawan dan pegawai lapangan. Pembangunan infrastruktur dan peningkatan produksi merupakan salah satu usaha perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Modal perusahaan ini berasal dari investor saham dan pemerintah.
                PT Bukit Asam (PERSERO) Tbk unit pelabuhan Tarahan Lampung tidak melakukan kegiatan penambangan batubara, perusahaan ini hanya bertugas menghancurkan bongkahan batu bara ukuran besar yang diangkut dengan Kereta Api Batubara Rangkaian Panjang (KA Babaranjang) dari Tanjung Enim, Sumatera Selatan untuk kemudian dihancurkan menjadi ukuran 100 mili. Salah satu produk yang dihasilkan oleh PT Bukit Asam (PERSERO) Tbk unit pelabuhan Tarahan Lampung adalah briket batu bara.
                Batu bara yang telah dihancurkan, siap di distribusikan melalui pelabuhan Tarahan dengan 80% hasil produksi di distribusikan untuk kepentingan industri lokal dan untuk memenuhi kebutuhan batubara PLTU Suralaya di propinsi Banten. Sisanya 20% dari hasil produksi di ekspor ke beberapa negara Asia seperti India, China, Jepang, Taiwan, Pakistan, Vietnam, serta beberapa negara di Eropa seperti Spanyol, Jerman, Inggris, Kroasia, Belanda dan Italia.
                Untuk mengembangkan perusahaan, PT Bukit Asam (PERSERO) Tbk unit pelabuhan Tarahan Lampung berencana melakukan penambahan gerbong kereta pengangkut batubara, kerjasama dengan perusahaan lain serta penambahan anak perusahaan. Selain itu untuk kesejahteraan karyawannya, PT Bukit Asam (PERSERO) Tbk unit pelabuhan Tarahan Lampung juga memberikan beberapa fasilitas kepada para karyawan seperti jaminan sosial dan pengembangan karir.
                Selain meningkatkan produktivitas perusahaan, PT Bukit Asam (PERSERO) Tbk unit pelabuhan Tarahan Lampung juga melakukan peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar perusahaan dengan beberapa program yang khusus dilaksanakan antara lain:
-          Penghijauan sekitar area perusahaan dan pemukiman penduduk,
-          Peduli lingkungan seperti mengadakan pengasapan,
-          Memberikan bantuan pendidikan dan kesehatan, dan
-          Membantu penduduk lokal dalam pengembangan UKM
Struktur organisasi tertinggi PTBA dipegang oleh direktur utama yang membawahi direktur keuangan, direktur operasi/ produksi, direktur pengembangan usaha, direktur niaga, serta direktur SDM dan umum. Selanjutnya direktur-direktur ini membawahi unit-unit yang termasuk dalam bidangnya masing-masing.


*diambil dari kumpulan tugas Studikolaboratif Lampung

0 komentar:

Posting Komentar