إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Sabtu, 09 Februari 2013

6 cm to Pacet Hot Spring


Rabu, 6 Februari 2013
[rumah]
Mungkin pagi itu bisa kusebut sebagai pagi yang buruk, meskipun memang aku sendiri yang membuatnya menjadi buruk. Banyak masalah, iya. Banyak sekali masalah. Dari mulai ulah portal combat yg cukup membuat naik darah, sampai urusan yang kebanyakan orang sih bilang itu urusan batiniyah. Ya entahlah, pagi itu aku ga mood ngapa-ngapain selain nemenin kanjeng mami belanja.
            Online twitter. Tiba-tiba ada mention dari seorang teman gycen tentang rencana liburan ke Pacet, Mojokerto. Awalnya sih memang udah ga niat ikut mengingat belum ada persiapan samasekali. Belum juga ngepack baju dan lain sebagainya. Tapi akhirnya aku ikut juga, semuanya dipersiapkan dengan sangat mendadak, kenapa tiba-tiba ikut? Intinya sih cuman pengen balikin mood yg ilang sama pengen ketemu gycen. Akhirnya sekitar pukul 11 aku berangkat ke mojokerto.

[otw]
Pikirku, satu setengah jam bakal nyampe mojokerto, emang itu perjalanan normalnya. Tapi tidak, aku harus terjebak macet Kertosono hampir sejam lamanya, akibat ada kecelakaan lalu lintas yg terjadi. Astaghfirullah, bis yang aku tumpangi pun juga hampir celaka. Bis oleng karena menghindari mobil depan yang tiba-tiba berhenti. Tapi Alhamdulillah bis selamat, walaupun yak, dag dig dug emang.
            Dan perjalanan kembali lancar, satu jam kemudian aku tiba di terminal mojokerto. Disana ternyata sudah menunggu Nabil, Leny, dan Adhe. Mereka adalah rombongan dari malang. Setelah itu kami kembali melanjutkan perjalanan ke terminal mojosari dengan biku (biskuning). Sambil menunggu dijemput Pyan, kami beli makan di warung nasi depan terminal, kayaknya kami salah memasuki warung, karena ternyata yang kesana kebanyakan adalah para sopir truk. Hahaha. Gapapalah emang lapar tak bisa bohong. Dan setengah jam kemudian pyan sebagai tuan rumah menjemput kami, lalu kamipun langsung meluncur ke Villa Durian (yg katanya pyan banyak baget duriannya).

[villa durian]
Alhamdulillah tiba juga, sekitar pukul setengah 4 sore. Dan bener banget, di sebelah villa pyan ada pohon durian yang buahnya banyak buanget. Villa durian bener-bener rumah terakhir yang ada tepat di ujung jalan (penghabisan aspal). Benar-benar sebelah hutan dan bukit.
Duriannya ga nahan, untung aku gasuka durian. haha

            Beberapa menit kemudian datanglah si ifa. Kemudian kami langsung menunaikan shalat asar berjamaah. Nah, ini yang bikin aku suka tinggal disana, sholatnya selalu berjamaah. Jadi inget ic banget. Hho. setelah itu, kami jalan-jalan keliling kampung. Malamnya setelah sholat isya, kami ngadain nobar, kali ini film yang kami tonton adalah film animasi, kenapa? Karena banyak anak kecil yang ikutan nonton.Usai nobar, kami tidak langsung tidur, walopun si pyan udah tidur sih. Kami ngobrol tentang IC, tentang gycen dan tentang lainnya, intinya sih mengenang masa-masa di IC. Hha.


Kamis, 7 februari 2013
Yuuup, setelah semua kegiatan pagi selesai. Kami langsung bersiap-siap mendaki gunung. Kami berangkat dari villa sekitar pukul setengah 8. Kata pyan sih perjalanannya bakal makan waktu 3 jam. Dalam bayanganku sih *woooa…3 jam naik gunung*.
            Akhirnya kita jalan juga, ditemani oleh pak muhidin sebagai pemandu dan topa si bocah kecil yang juga ikut jalan meramaikan suasana. Ternyata jalan terus menanjak. Kalo kata ifa sih “ini sih jalan dengan percepatan nol, kecepatan konstan”. Iya sih bener, naik gunung ya gabakal mungkin lari-larian.
            Anehnya lagi, ada dua orang roker dalam rombongan, aku dan ifa. Kami berdua naik gunung pake rok. Haha. Agak jayus sih. Jauh baget, beneran jauh. Sepanjang perjalanan kami banyak ngobrol, ketawa kakakiki dan yang jelas mengabadikan momen langka seperti itu.
   “Lebih mudah menuruni bukit ketimbang mendakinya, tapi pemandangan jauh lebih indah jika dilihat dari puncak” (enoch Arnold Bennett)
Memang benar, pemandangan dipuncak sungguh indah, tapi kapan ini nyampenyaaaa? Klo lagunya ninja hatori sih mendaki gunung lewati lembah ya, nah ini mendaki terus kapan turunnya? Haha okelah semangat 45 pokoknya.

dari kiri: nabil, ifa, leny, aku, pyan, topa, adhe

2 jam kemudian
Alhamdulillah ketemu jalan raya, piki kami berarti perjalanan tinggal sebentar lagi. Sudah jalan seperempat jam di jalan raya, jalan datar alus tak seperti jalan sebelumnya. Ternyata eh ternyata, kami salah rute. Seharusnya kami ambil ute kiri yang katanya sih lebih cepet.
            Dan akhirnya kami balik lagi, ngambil rute kiri. Dan ternyata apa? Kami lewat hutan, dan harus menaiki bukit lagi. Omaigat…hahaha. Sepanjang perjalanan yang namanya si topa sempet pula ngejayus. Dan akhirnya sejam kemudian kami tiba di Pemandian air panas. Sebuah kepuasan tersendiri bisa mendaki gunung lewati lembah. Hho
[pacet hotspring]
Setelah perjalanan lebih dari 3 jam naik gunung tanpa sarapan pagi. Kamipun merasa ada bunyi yang aneh pada perut masing-masing. Iyaa benar sekali, kami lapar. Akhirnya kami makan bakso dulu sebelum menuju pemandian.
before swim: muka masih kucel lecek

                Setelah itu kami langsung menuju ke lokasi pemandian, dan pak muhidin serta topa kembali ke villa meninggalkan kami. Oke singkat cerita, biar ceritanya ga kepanjangan. Kami berendam di kolam air panas, lama sekali. Setelah itu kami pindah kolam, meuju kolam air dingin. Eh seriusan kolam air dinginnya beneran dingin banget. Jayusnya ya aku renang masih pake rok. Untung saja ga ada yang marahin. Kocaknya si nabil dan adhe velajar cara ngapung. Tapi sayangnya gabisa-bisa. Hho. 
After swim: muka ceria ahaaa

            Okelah..ternyata kita sudah 3 jam main air, dari setengah 11 sampe jam setengah 2. Udah cukup puas rasanya kecipak-kecipuk mainin air.
Singkat cerita lagi. Abis itu kita cari makan, beli durian (tapi aku gaikut makan) dan sholat asar sambil nunggu jemputan dateng.Yooosiip sehari yang sangat melelahkan tapi juga menyenangkan. Malamnya kita bakar-bakar jagung dan akhirnya tepar.   

Jum’at, 8 Februari 2013
Wah hari ini kita harus pulang ke rumah masing-masing. Iyalah. Tapi sebelum pulang, pagi harinya kami nyempetin jalan ke sumber air jubel, sumber air buatan belanda kalo kata si pyan. Dan jalannya kira-kira sekitar sekiloan lah kalo kataku, tapi kalo kata pyan ya sekitar 500 meteran. Udah kaya uka-uka aja. Jalannya serem banget mana ngelewatin hutan.
            Di pohon gede ada tulisan “dilarang bersiul di area sumber air” entah kenapa. Aku juga gatau. Setibanya di sumber air, kami disambut oleh 2 ekor monyet yang sedang lari larian berdua. Eeecieee si moneyed berduaan. Uups. Haha. Serius ini bangunan serem banget. Mana ga ada yang jaga.Dan singkat ceritanya lagi, sekitar pukul 9 pagi kami pulang ke rumah masing-masing. Memninggalkan villa dan membawa berjuta cerita (lebay ah) yang bisa diceritakan untuk anak cucu. Dan satu pejalaran lagi yang aku dapat dari perjalanan ini, teman itu lebih baik dari segalanya, mengerti kamu dan akan berusaha memberikan yang terbaik untukmu. Menghiburmu dan juga memberimu semangat ketika kau jatuh. terimakasih teman, terimakasih gycen. coz we are never broken always unite.






4 komentar:

  1. ayoo liburan lagi, heheee :D

    BalasHapus
  2. ayo-ayo ikut, ajak massa yang banyak biar ntar gak hanya 6cm, tapi bisa puluhan cm, hahahha
    wah sial pengen bisa ngapung tau -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yoi..apalagi bisa 115cm. Pasti seru tuh.
      Oiya lupa diceritain kalo ade ama nabil belajar ngapung. Hahaha

      Hapus